Bagaimana Supaya Aku Tidak Lagi Suka Menunda?
/0 Comments/in Pertanyaan Anak Muda /by adminAda 2 hal yang paling sulit dalam bekerja yaitu memulai pekerjaan dan menjaga fokus hingga pekerjaan tersebut selesai. Ya, menunda pekerjaan karena berbagai distraksi yang datang memang kerap jadi penghalang bagi kita untuk produktif.
Apakah kamu salah satu orang yang kerap menunda pekerjaan sampai di detik-detik terakhir? Merasa kebiasaan itu sudah mendarah daging dan sulit dihilangkan? Nah marilah kita mengeksplorasi sebab-sebab penundaan yang paling sering muncul dan cara sederhana untuk mengatasinya:
Stres
Saat seseorang stres, kuatir, cemas atau gelisah maka sangatlah susah untuk bisa bekerja dengan produktif. Dalam situasi tersebut menunda sering kali menjadi salah satu pilihan yang sering diambil.
Namun ini bukanlah cara yang bijak mengingat hal tersebut hanyalah bersifat sementara. Menunda hanyalah menghilangkan sementara stres namun ia tidak menyelesaikan masalah dan juga malah membuat pekerjaan menumpuk.
Cara yang bijak adalah menghilangkan penyebab stres atau paling tidak menurunkan kadarnya kalau memang belum bisa dihilangkan secara total.
Jika belum bisa dihilangkan secara total cobalah sediakan waktu untuk menyenangkan bagi Anda seperti pergi ke pantai, nonton bioskop, membaca buku, bersepeda, berenang, memancing, atau melakukan kegiatan yang merupakan hobi adalah salah satu untuk menyeimbangkan emosi Anda.
Terjebak dalam tumpukan tugas dan jadwal
Terkadang dalam satu waktu Anda mungkin memiliki tugas lebih banyak dari waktu yang tersedia sehingga tiba-tiba saja Anda merasakan kekurangan waktu untuk menyelesaikan tumpukan tugas yang makin lama makin bertambah. Akhirnya Anda merasa terjebak dalam tumpukan jadwal dan tugas yang seakan tiada akhir.
Dalam situasi seperti ini, secara logika mungkin kita berpikir apa bukannya jadi tambah fokus dan semangat kerjanya agar bisa menyelesaikan tumpukan pekerjaan?
Ternyata tidak semua orang seperti itu. Kadang melakukan penundaan menjadi reaksi yang yang tidak Anda sadari. Anda tidak bermaksud menunda sebenarnya tetapi toh itu terjadi.
Dalam situasi seperti ini maka kadang penyelesaiannya yang sederhana adalah :
- Menghilangkan hal-hal yang ingin dilakukan yang sebenarnya kurang bernilai untuk dilakukan.
- Mendelegasikan beberapa tugas, dan
- Menegosiasikan kembali batas waktu dari pekerjaan
Rasa malas
Terkadang seseorang menunda karena terlalu letih secara fisik dan emosi. Akibatnya kita mengambil waktu untuk istirahat sejenak. Dan disinilah jebakannya.
Ketika kita berhenti maka kecenderungan untuk bergerak lagi menjadi makin berat karena hukum fisika menunjukkan bahwa sebuah benda yang berhenti cenderung lebih berat bergerak lagi daripada kalau benda tersebut sudah bergerak walaupun perlahan.
Akibatnya adalah munculnya rasa malas untuk bertindak menyelesaikan suatu tugas. Ketika rasa malas muncul maka makin beratlah untuk memulai sesuatu karena telah berada di zona nyaman.
Bagaimana mengatasinya?
Bergeraklah! Bangkitlah dari Kursi Anda! Lakukan olahraga kecil, lakukan tindakan kecil. Jangan biarkan diri Anda diam tak melakukan apapun!
Ingatlah bahwa seseorang dengan tubuh yang bugar lebih mampu mengatasi berbagai rintangan dalam sebuah pekerjaan.
Kurangnya motivasi
Kita semua pernah mengalami sedikit rasa malas dan ogah-ogahan. Hal itu wajar jika dalam kadar sedikit dan tidak sampai membuat kita menunda-nunda.
Namun jika Anda memiliki motivasi rendah dan merasa bahwa yang Anda kerjakan membosankan serta kurang bisa memuaskan batin walau mungkin uangnya banyak maka hal ini harus segera diatasi.
Selama motivasi Anda masih rendah maka Anda akan memiliki kecenderungan untuk menunda pekerjaan. Jadi solusinya bisa dengan mencari manfaat/keuntungan yang bisa membuat Anda termotivasi untuk melakukan hal yang diperlukan.
Atau Anda harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya bisa membuat Anda merasa berharga, berguna , dan bergairah dalam hidup ini. Temukan tujuan hidup Anda dan pekerjaan apa yang bisa memenuhi hal itu.
Kurangnya disiplin
Walaupun motivasi kita tinggi namun seringkali kita tetap masih harus mengerjakan tugas yang kita kurang sukai namun diperlukan.
Dalam situasi seperti ini maka disiplin diri memegang peranan penting sebagai pendukung motivasi diri. Jika disiplin kita rendah maka penundaan akan menyelinap masuk dan menguasai diri kita.
Oleh karena itu Anda harus benar-benar meniatkan diri untuk menyelesaikan tugas, tidak peduli apakah itu menyenangkan atau tidak. Tanamkan dalam diri Anda bahwa justru hal-hal tidak enaklah yang akan membuat Anda sukses.
Memang mudah mengerjakan hal-hal yang kita suka namun kesuksesan seringkali menuntut kita harus mengerjakan hal yang kita kurang sukai namun diperlukan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
Buruknya manajemen diri karena kebiasaan buruk.
Apakah Anda pernah terlambat menghadiri rapat karena bangun kesiangan?
Ini adalah salah satu contoh kebiasaan buruk yang menandakan jeleknya manajemen diri.
Hal ini bisa mengakibatkan kita menunda pekerjaan karena waktu yang kacau membuat kita harus mendahulukan pekerjaan yang sudah didepan mata sehingga akhirnya mengorbankan pekerjaan lain yang sudah kita rencanakan.
Akibatnya penundaan kecil semacam ini bisa menyebabkan tertumpuknya suatu tugas. Dan saat tugas-tugas itu jatuh tempo secara bersamaan maka kita akhirnya merasakan kekurangan waktu.
Padahal itu dikarenakan penundaan kecil yang sering kita lakukan dan manajemen diri yang buruk.
Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan.
Seseorang juga mungkin menunda-nunda karena ketidakmampuan secara teknis. Kurangnya keterampilan ataupun pengetahuan yang dibutuhkan membuat seseorang segan dan ragu untuk memulai sesuatu.
Jika Anda menyadari hal ini maka segera cari buku, training atau kursus singkat yang bisa menutupi kekurangan ini. Atau Anda delegasikan tugas tersebut.
Perfeksionis
Salah satu sebab penundaan yang cukup sering adalah ingin perfeksionis yaitu keinginan untuk melakukan segala sesuatu setelah semuanya sempurna yang akhirnya membuat kita menunda melakukan rencana-rencana kita untuk menunggu ‘waktu yang tepat’.
Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna karena segala sesuatu pasti bisa dibuat lebih baik. Kesempurnaan adalah resep utama untuk stres!!
Bagaimana Aku Bisa Mengatasi Rasa Khawatir?
/0 Comments/in Pertanyaan Anak Muda /by adminRasa khawatir adalah perasaan yang wajar. Ia adalah perasaan terganggu akibat bayangan/pikiran buruk yang kita buat sendiri, yang belum terjadi pada diri kita atau orang-orang terdekat kita. Sementara menurut kamus “The concise of Oxford English Dictionary”, rasa khawatir adalah perasaan tidak nyaman akan kesulitan hidup yang sedang dialami atau yang dibayangkan akan terjadi nanti. Rasa khawatir sebenarnya merupakan salah satu bentuk respon diri terhadap situasi yang mengancam atau membahayakan. Namun rasa khawatir juga bisa muncul akibat dari aktivitas psikologis atau mental. Dimana terdapat negatif self-talk pada diri sendiri, yakni suatu kebiasaan yang mengatakan bahwa hal-hal buruk akan terjadi pada diri sendiri. Kebiasaan inilah yang menyebabkan seseorang memiliki rasa khawatir yang berlebih terhadap segala sesuatu yang bahkan belum tentu terjadi.
Perasaan khawatir yang berlebihan bisa menjadi penghalang bagi semua orang, termasuk Anda dalam meraih kesuksesan. Bagaimana tidak? Rasa khawatir akan membuat Anda takut untuk melangkah, takut untuk mengambil resiko serta takut untuk membuat keputusan yang seharusnya Anda lakukan untuk mencapai kesuksesan Anda. Selain itu, rasa khawatir juga membuat Anda memiliki keragu-raguan dalam melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan, menutup pikiran posifit Anda dan menutup jalan serta peluang Anda dalam meraih kesuksesan yang Anda inginkan.
Semua orang pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda, namun untuk mencapai tujuan itu tidak hanya dibutuhkan rasa percaya diri serta kemauan yang tinggi. Diperlukan pula kemampuan untuk menghilangkan rasa khawatir berlebih dari diri sendiri. Dengan rasa percaya diri yang tinggi tanpa adanya kekhawatiran yang berlebih dari dalam diri, akan memudahkan Anda dalam menghadapi dan memecahkan semua masalah yang Anda hadapi guna meraih kesuksesan yang Anda inginkan.
Untuk menghilangkan perasaan khawatir yang berlebih, banyak cara yang bisa Anda lakukan.
Tidur Cukup
Pola tidur yang tidak konsisten dan cukup dapat menyebabkan konsekuensi serius. Tidak hanya tubuh yang akan merasakan dampaknya, tapi juga kondisi emosional/psikologis anda (memperparah stress dan kecemasan). Terkadang kondisi ini bisa menciptakan “lingkaran setan”, sebab kecemasan juga menyebabkan gangguan tidur. Saat mulai merasakan kecemasan, perbaiki pola tidur dan tidur dalam waktu yang cukup, antara 7-8 jam. Setelah beberapa hari, rasakan bedanya.
Senyum & tertawalah
Jika anda merasa pekerjaan atau aktivitas berat mulai menggerogoti perasaan, pikiran, dan energi, ambillah waktu barang sejenak untuk bercanda, tersenyum, tertawa. Jika kebetulan tidak ada teman untuk diajak ngrumpi bersama, buka saja Youtube. Cari video-video lucu yang bisa menggugah gelak tawa anda. Penelitian menunjukkan bahwa tawa dapat mengurangi gejala stress, depresi, dan kecemasan.
Segarkan & Rapikan
Ada istilah “Kekacauan Mental” yang disebabkan oleh kekacauan fisik ruang di sekitar seseorang. Kondisi tubuh yang tidak segar, penat, ngantuk, baju yang kotor dan basah, dan sejenisnya bisa memberikan sensasi tidak nyaman, tidak segar (fresh). Sedangkan ruangan di sekitar, ruang kerja misalnya, yang tampak berantakan, tidak tertata rapi, tidak segar, berbau tidak enak, gerah, dan sejenisnya bisa memberikan efek tidak rileks, tegang, dan seolah-olah pekerjaan yang anda lakukan tidak kunjung selesai. Saat mulai merasa cemas dan stress, bersegeralah untuk mandi, bersihkan diri. Gunakan pakaian yang bersih dan tidak sumpek. Refresh tubuh anda. Tata ruangan dengan baik. Beri pengharum ruangan dan seterusnya.
Bersyukurlah
orang yang senantiasa bersyukur terhadap Tuhan, suka mengekspresikan rasa syukurnya, menurut penelitian bisa mengurangi kecemasan, khususnya pada saat kondisi beristirahat (misalnya saat hendak tidur, beribadah, kondisi sendirian). Menyampaikan rasa terima kasih (dalam arti luas) kepada sesama juga sangat membatu. Tentunya lakukan semua secara tulus, dengan kesadaran penuh bahwa yang telah diberikanNya dan perbuatan baik sesama, sekecil apapun, adalah hal yang sangat berharga.
Makan dengan Benar
Kecemasan sungguh bisa membuat tubuh kita menderita. Nafsu makan bisa berubah-ubah, atau mungkin bisa membuat kita tergila-gila pada makanan tertentu yang buruk bagi kesehatan. Untuk tetap menjaga asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, cobalah untuk “memaksa” diri mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi; sebagai contoh vitamin B dan Omega 3, ditambah dengan beberapa makanan sumber karbohidrat. Banyak penelitian menyebutkan vitamin B erat dengan kesehatan mental. Sedangkan Omega 3 bisa membantu mengurangi gejala depresi dan kecemasan. Karbohidrat membantu mengatur kadar serotonin, yaitu neurotransmitter yang memberikan efek “aku rapopo” (baik-baik saja, dengan arti sebenarnya lho) dan tenang. Entah didorong oleh keinginan atau kebiasaan, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan manis dan olahan bisa memicu peningkatan kecemasan. So, kurangi atau lebih baik hindari.
Bernafaslah
Yang dimaksud adalah sebenar-benarnya bernafas dengan disadari. Selain berguna untuk menghadapi serangan panik, bernafas dengan baik dapat mengurangi kecemasan. Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan, baik ringan atau berat, mengalami perubahan pola nafas. Nafas yang pendek dan dangkal menunjukkan bahwa stress dan kecemasan telah mempengaruhi otak dan tubuh. Cobalah untuk bernafas dalam-dalam, kuat, dan panjang, dengan pola yang teratur. Sadari sepenuhnya. Cara ini bisa memberikan sinyal pada otak untuk rileks, dan dengan demikian seluruh tubuh akan terpengaruh untuk rileks pula.
Meditasi
Saat ini, meditasi sering dikaitkan dengan relaksasi. Tetapi para ilmuwan menemukan bahwa meditasi juga meningkatkan “materi abu-abu” di dalam otak (materi yang berkaitan dengan kecerdasan otak); dalam hal ini fungsinya adalah “menyelaraskan” kembali tubuh untuk mengurangi kecemasan. Sejumlah penelitian baru-baru ini menyorot berbagai efek positif meditasi terhadap mood (suasana hati), gejala stress, dan gejala kecemasan. Meditasi juga merupakan suatu cara untuk “mengamati” otak, yang memungkinkan kita bisa mengetahui bagaimana otak menciptakan pemikiran (atau gagasan) negatif yang memicu kecemasan. Memahami pola pikir otak bisa menjauhkan dari pemikiran-pemikiran semacam itu.
Membuat Visi
Jika peristiwa masa depan yang akan dihadapi tampak sangat buruk dan menakutkan, cobalah untuk mengubah atau menciptakan pikiran baru yang jauh berbeda. Terkadang sekedar aksi untuk menetapkan tujuan-tujuan nyata/konkrit di masa depan bisa menyisihkan rasa khawatir berlebihan atas sesuatu yang belum diketahui hasilnya. Cobalah menyisihkan waktu untuk membuat visi, sebaiknya dalam bentuk tertulis, yang menceritakan kegembiraan atau situasi positif di dalam peristiwa, pekerjaan, atau kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Saat membuat visi, sangat mungkin anda akan terarah ke hal negatif; so, hapus, singkirkan, dan sisakan yang positif saja.
Bermainlah
Ya, kali ini maknanya sangat harfiah. Bermainlah dengan anak-anak atau hewan kesayangan anda. Anak-anak dan hewan tampaknya memiliki kemampuan bermain paling natural. Mereka tidak pernah memikirkan hal lain saat sedang asyik dengan diri sendiri, mainannya, atau teman-temannya. Mereka tidak pernah memikirkan beban pekerjaan, peristiwa, dan kondisi lainnya. Terinspirasilah. Sampai jam kerja belum datang, sampai tubuh belum sepenuhnya berada di dalam kantor, maka saat bermain, ya bermain sajalah. Ajak anak-anak anda jalan-jalan sore. Bermain bersama mereka di kolam anak. Bahkan bermain dan bercanda sekedar di teras atau halaman rumah pun sudah sangat baik efeknya.
Diam
Jadwalkan waktu dimana anda benar-benar tidak akan terhubung dengan apapun. Rencanakan dengan matang dan ambil waktu yang paling tepat. Bahkan barang 10 menit saja cukup jika memang sangat sulit. Gunakan waktu tersebut untuk benar-benar diam. Ini artinya, segala sesuatu yang membuat anda tidak “diam” harus dijauhkan. Matikan smartphone, laptop, televisi, internet, lupakan berita sore ini, sinetron A, email, BBM, apapun, sampai benar-benar tidak ada… apapun! Biarkan saja orang lain menunggu sampai smartphone anda aktif lagi, sampai anda membuka email dan membalasnya, sampai anda benar-benar siap untuk “terhubung” lagi. Jangan pikirkan dan khawatirkan itu. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa “kebisingan” dapat menambah tingkat stress, jadi jadwalkan waktu “sakral” anda barang sejenak setiap harinya.
Mengatur Kekhawatiran
Wew, tampak ekstrim? Gini. Kita tidak bisa menahan rasa khawatir atau cemas, buktinya jelas, ada yang hingga mengalami gangguan kecemasan. Itulah mengapa menyadari kapan harus kawatir/cemas dan berapa lama sangat penting; agar tidak berlarut-larut, agar tidak muncul di saat yang tidak tepat, apalagi jika ditambah dengan kekhawatiran yang tidak tepat pula. Jika sesuatu yang berat membebani kepala anda atau anda meyakini sesuatu yang buruk akan terjadi, berkomitmenlah pada diri sendiri untuk “menciptakan dan mengalami” kekhawatiran itu hanya dalam 10 atau 20 menit saja (perkirakan). Pikirkan semua hasil dari skenario yang ada, cari tahu dan rencanakan “aturan-aturan mainnya”, kemudian berhentilah memikirkannya setelah waktu habis. Hindari aktivitas dan “gangguan” lain hingga waktu habis.
Perencanaan
Buat perencanaan ke depan. Hadapi pemikiran cemas dengan membuat persiapan menghadapinya. Cobalah membuat jadwal atau daftar aktivitas dan kembangkan kebiasaan-kebiasaan produktif. Jadi, misalnya, jika ingin menghindari rasa cemas karena kemarahan bos pada diri anda yang selalu datang telat, buatlah jadwal dan komitmen: tidur yang cukup (tentukan jam mulai tidur) dan waktu setelah bangun yang sekiranya cukup untuk melakukan aktivitas sebelum hingga berangkat kerja dan tiba pada waktu yang tepat. Yang jadi problem bukan bos anda, tapi jam tidur atau kebiasaan telat bangun anda. Dengan mematuhi komitmen (produktif), secara otomatis kecemasan anda akan berkurang dan bahkan hilang.
Visualisasi Positif
Saat berkonfrontasi dengan pemikiran negatif, cobalah menangkisnya dengan menciptakan visualisasi diri sendiri; dimana anda melihat diri anda menghadapi masalah itu secara baik, tenang, mudah, jernih, dan tuntas. Cobalah hindari kondisi mental saat itu; fokus saja pada ketenangan dan kemampuan anda dalam menghadapi badai masalah. Teknik ini disebut “visualisasi terarah” atau “visualisasi terbimbing”, dan bisa membantu mengurangi rasa cemas dan tertekan.
Aromaterapi
Anda tidak harus mencari parfum khusus atau datang ke tempat khusus aromaterapi. Mencium bau-bauan minyak yang harum, misalnya kasturi, bisa mengurangi ketegangan dan tekanan di dalam tubuh dan meningkatkan kejernihan mental.
Nongkrong
Ya, nongkrong. Hangout bersama teman-teman, berkumpul. Aktivitas sosial bisa menciptakan dukungan sosial bagi seseorang yang sedang menghadapi masalah kecemasan. Aktivitas seperti ini cenderung memiliki sedikit reaksi negatif dibandingkan aktivitas yang dilakukan sendirian. Selfie bareng, alay bareng (?) dan aktivitas “konyol” lainnya tidak akan terkesan “fales” saat dilakukan bareng. Iya tidak? Coba jika dilakukan sendirian. Ini bisa melepaskan ketegangan dalam tingkat signifikan. Kumpul bareng juga bisa memberikan sokongan moral jika anda sedang bersedih, cemas, stress, menciptakan rasa terdukung, dan bahkan bisa memberikan sumbangsih solusi berarti. Ada “counterattack” dari orang lain dalam bentuk sesuatu yang positif saat anda mulai menyampaikan pikiran negatif (kecemasan).
Penutup
Idealnya, kita tidak perlu menciptakan pikiran-pikiran yang menyebabkan stress dan kecemasan. Tapi kita manusia sebenar-benarnya manusia, mengkhawatirkan banyak hal tidak dapat dihindari. Jadi saat mulai merasa “aneh”, ada beberapa poin kecil di atas yang bisa anda coba praktekkan untuk mengubah pikiran negatif, menenangkan otak, merilekskan tubuh, dan kembali menghadapi masalah dengan cara yang sehat.
Bagaimana Kalau Aku Di-bully?
/0 Comments/in Pertanyaan Anak Muda /by adminBullying bukan soal sepele. Sebuah penelitian di Inggris mendapati bahwa lebih dari 40 persen bunuh diri remaja yang dilaporkan di media nasional tampaknya berkaitan dengan bullying sebagai salah satu penyebabnya.
Apa bullying itu?
Bullying secara verbal
Contoh perilaku ini dapat berupa julukan nama (nama kamu sendiri atau nama orang tua), celaan, fitnah, kritikan kejam, penghinaan, pernyataan-pernyataan yang bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual, teror, surat-surat yang mengintimidasi, tuduhan-tuduhan yang tidak benar kasak-kusuk yang keji dan keliru, gosip dan sebagainya. Bullying dalam bentuk verbal ini adalah salah satu jenis yang paling sering dan mudah dilakukan. Bullying jenis ini juga menjadi awal dari perilaku bullying yang lainnya serta dapat menjadi langkah pertama menuju pada kekerasan yang lebih lanjut.
Bullying secara fisik
Memukuli, menendang, menampar, mencekik, menggigit, mencakar, meludahi, dan merusak serta menghancurkan barang-barang milik anak yang tertindas merupakan contoh dari bullying fisik. Bullying jenis ini mungkin paling tampak dan mudah untuk diidentifikasi, namun kejadian bullying secara fisik tidak sebanyak bullying dalam bentuk lain. Remaja yang secara teratur melakukan bullying dalam bentuk fisik kerap merupakan remaja yang paling bermasalah dan cenderung akan beralih pada tindakan-tindakan kriminal yang lebih lanjut.
Bullying secara relasional
Pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengucilan atau penghindaran. Perilaku ini dapat mencakup sikap-sikap yang tersembunyi seperti pandangan yang agresif, lirikan mata, helaan nafas, cibiran, tawa mengejek dan bahasa tubuh yang mengejek. Bullying dalam bentuk ini cenderung perilaku bullying yang paling sulit dideteksi dari luar. Bullying secara relasional mencapai puncak kekuatannya diawal masa remaja, karena saat itu tejadi perubahan fisik, mental emosional dan seksual remaja. Mengapa saat masa remaja? Sebab masa remaja ini kalian sedang mencoba untuk mengetahui dirimu dan menyesuaikan diri dengan lingkungan juga teman sebaya. Tujuan utama dari bullying jenis ini adalah memutuskan relasi-hubungan sosial seseorang. Jadi, misal diantara kalian ada yang menyebarkan rumor, mempermalukan seseorang di depan umum, menghasut untuk menjauhi seseorang, menertawakan sebagai bahan olokan, menghancurkan nama baik seseorang, menggunakan bahasa tubuh yang merendahkan artinya kalian sudah melakukan bullying terhadap teman kalian.
Cyber Bullying
Bentuk perilaku bullying yang dilakukan pelakunya melalui sarana elektronik seperti komputer, handphone, internet, website, chatting room, e-mail, SMS dan sebagainya. Biasanya ditujukan untuk meneror korban dengan menggunakan tulisan, animasi, gambar dan rekaman video atau film yang sifatnya mengintimidasi, menyakiti atau menyudutkan. Cyber Bullying saat ini paling banyak terjadi sebab era gadget membuat semua orang merasa bebas melakukan sesuatu tanpa batasan, termasuk mem-bully lewat media sosial.
Mengapa ada yang suka mem-bully orang lain?
- Mereka sendiri pernah di-bully. Pembully biasanya di-bully teman-temannya
- Mereka punya panutan yang buruk. Sering kali, anak muda yang suka mem-bully memperlakukan orang lain seperti mereka melihat orang tua, kakak, atau anggota keluarga mereka memperlakukan orang lain
- Mereka berlagak hebat—namun sebenarnya rendah diri. Anak-anak yang mem-bully berlagak hebat dan itu menjadi topeng untuk menutupi kepedihan yang dalam dan perasaan minder
Siapa yang kemungkinan besar menjadi korbannya?
- Si penyendiri. Beberapa anak muda yang kurang pintar bergaul mengasingkan diri dari orang lain dan menjadi mangsa empuk para pem-bully.
- Anak muda yang dianggap berbeda. Mereka menjadi sasaran para pem-bully lantaran penampilan, ras, agama mereka, atau bahkan karena punya keterbatasan—apa pun yang bisa dicemooh si pem-bully.
- Anak muda yang kurang percaya diri. Para pem-bully bisa mendeteksi orang yang berpikir negatif tentang dirinya sendiri. Orang seperti ini sering kali adalah sasaran yang paling empuk, karena ia kemungkinan besar tidak bakal membalas.
Apa yang bisa kamu lakukan kalau di-bully?
- Jangan bereaksi. ”Para pem-bully ingin tahu apakah mereka sudah berhasil bikin kita jadi benci sama diri sendiri Kalau kita enggak bereaksi, mereka jadi malas untuk membully lagi
- Jangan membalas. Pembalasan memperburuk masalah, bukan menyelesaikannya.
- Jangan dekati masalah. Sebisa mungkin, hindari para pem-bully dan situasi di mana bullying bisa timbul.
- Coba berikan tanggapan yang tak terduga. Seperti humor. Misalnya, jika si pem-bully bilang kamu kelebihan berat badan, kamu bisa mengangkat bahu dan berkata, ”Yaa, nanti deh aku kurusin dikit!”
- Diam membuktikan kita dewasa dan lebih kuat dari orang yang mem-bully kita. Dengan diam, kita menunjukkan pengendalian diri—sifat yang enggak dimiliki si pem-bully.”
- Berupayalah untuk percaya diri. Para pem-bully tahu kalau kita grogi dan mereka bisa pakai itu untuk menghancurkan seluruh kepercayaan diri kita.
- Beri tahu seseorang. Menurut sebuah survei, lebih dari setengah korban bullying di Internet tidak melaporkannya, mungkin karena malu (khususnya anak laki-laki) atau takut dibalas. Tetapi ingat, kalau kita tetap bungkam, para pem-bully akan makin menjadi-jadi. Kalau kita buka mulut, itu bisa menjadi langkah pertama untuk menghentikan mimpi buruk ini.
Gimana Kalau Aku Digosipin?
/0 Comments/in Pertanyaan Anak Muda /by adminKenapa gosip bisa bikin sakit hati
Ada gosip yang kejam, yang isinya kabar bohong. Misalnya, kalau penggosip itu sengaja ingin merusak reputasimu. Tapi, sekalipun gosipnya ringan, itu tetap bisa bikin sakit hati, apalagi kalau yang menggosipkanmu adalah orang yang kamu anggap teman akrabmu!
Ada banyak alasan mengapa orang bergosip, misalnya:
- Punya minat sama orang lain. Manusia itu makhluk sosial. Jadi, wajar kalau mereka senang mengobrol dengan orang lain dan tentang orang lain.
- Tidak ada kerjaan ada orang-orang yang suka ”menggunakan waktu luang mereka hanya untuk menceritakan atau mendengarkan sesuatu yang baru”
- Minder ada orang yang menyebarkan gosip negatif karena mereka sebenarnya merasa minder karena membanding-bandingkan diri dengan orang lain
Biarpun kamu digosipkan, kamu tidak perlu merasa galau
Sering kali kamu tidak bisa terhindar dari gosip, tapi kamu bisa mengendalikan reaksimu. Kalau kamu tahu bahwa kamu digosipkan, ada dua hal yang bisa kamu lakukan.
PERTAMA: Abaikan saja dan janganlah cepat tersinggung. Sering kali, jalan keluar yang paling gampang adalah mengabaikannya, apalagi kalau gosipnya sepele
KEDUA: Ajak bicara si sumber gosip. Kadang-kadang, kamu mungkin menganggap bahwa gosip itu sudah kelewatan dan bahwa kamu perlu bicara dengan si sumber gosip. Kalau kita ajak ngomong orang yang gosipin kita, mereka jadi tahu bahwa gosip itu ujung-ujungnya sampai juga ke kita. Terus, kita bisa luruskan masalahnya dengan dia
Sudah Siapkah Aku Berpacaran?
/0 Comments/in Pertanyaan Anak Muda /by adminApa berpacaran itu?
- Kamu sering jalan dengan seorang lawan jenis. Apakah kamu berpacaran?
- Kamu dan seorang lawan jenis saling tertarik. Beberapa kali sehari, kamu ber-SMS atau mengobrol dengannya lewat telepon. Apakah kamu berpacaran?
- Setiap kali kumpul dengan teman-teman, kamu sering bersama dengan lawan jenis yang itu-itu juga. Apakah kamu berpacaran?
Kemungkinan besar, kamu tidak kesulitan menjawab pertanyaan yang pertama. Tetapi, kamu mungkin perlu berpikir dulu sebelum menjawab pertanyaan kedua dan ketiga. Apa tepatnya berpacaran itu?
Sebenarnya, berpacaran adalah kegiatan dimana minat romantismu terfokus pada satu orang dan minat orang itu terfokus padamu.
Jadi, jawaban untuk ketiga pertanyaan di atas adalah ya. Entah lewat telepon atau bertemu langsung, terang-terangan atau diam-diam, jika kamu dan teman lawan jenis saling memiliki perasaan romantis dan rutin berkomunikasi, mulai saling membuka diri untuk lebih mengenal pribadi masing masing.
Tujuan pacarana adalah saling mengenal dari dua insan yang berlainan jenis dari dua keluarga yang berbeda, untuk saling memahami pribadi secara lebih mendalam semua kebiasaan, perilaku, kesenangan dan keengganan masing masing individu pelaku pacaran itu, sehingga kedua belah pihak dapat mengetahui apakah ada kecocokan dalam menggapai tujuan hidup maupun dalam berumah tangga kelak.
Cara Pacaran Seru
Pacaran itu gampang-gampang susah. Kadang kamu bakal senang banget sampai kamu loncat-loncat kegirangan, kadang kamu bakal dibikin kesal dan sedih banget sampai kamu cuma mau sembunyi di balik selimut dan nangis-nangis. Ada banyak banget kok hal seru yang bisa kamu lakukan bareng pacarmu agar hubungan kamu tetap pacaran seru, nggak membosankan, dan (ini yang paling penting) sehat buat kalian berdua.
Bikin Sesuatu Bareng
Kamu sama dia bisa bikin proyek kecil seru-seruan berdua. Kalau misalnya dia jago gambar dan kamu jago bikin cerpen, kalian bisa bikin blog lucu-lucuan yang isinya cerpen kamu yang dikasih gambar karya dia. Bikin sesuatu bareng yang sesuai dengan hobi kalian masing-masing bisa bikin hubungan kalian jadi makin asik! Soalnya, nggak ada yang lebih mengesalkan daripada harus mengorbankan ketertarikan atau cita-cita pribadi demi pacaran. Kalau kalian bisa saling membantu, mengapa kalian saling menghalangi?
Nongkrong Sama Teman-Teman Kalian
Kalau gara-gara pacaran kamu jadi jauh sama teman-teman kamu, apalagi keluarga kamu, kayaknya hubunganmu sudah nggak sehat tuh. Sayang sih sayang, tapi alam semesta ini kan isinya bukan pacar kamu saja. Mending kamu nongkrong, jalan-jalan, atau melakukan sesuatu bareng teman-teman kalian. Lumayan, kan, kamu jadi kenal dengan teman-temannya dan dia pun kenal dengan teman-temanmu.
Patungan Bukan Traktiran
Bung, dan Nona, kamu itu pacaran sama manusia, bukan sama kartu kredit. Betapa nestapanya kehidupan seseorang yang harus mentraktir kekasihnya ini-itu setiap saat, sehingga setiap malam mingguan ia makan di restoran mewah dan nongkrong di kafe-kafe trendi, tapi sepanjang sisa pekan ia cuma kuat beli Indomie dan terdampar di angkringan. Saat pacaran, kalian itu bertanggung jawab untuk satu sama lain. Bukan cuma bertanggung jawab sama diri kalian sendiri, namun juga tidak berarti kamu harus jadi malaikat penyelamat dan dompet berjalan buat si dia. Nggak ada malunya kok patungan untuk makan atau jalan bareng. Malah bakal lebih seru, karena kalian bakal belajar berbagi.
Ngobrol Berdua
Yang diobrolin bisa macam-macam, lho. Mulai dari cerita soal kebaperan masing-masing, saling bertukar ide, sampai curhat soal cita-cita dan impian kalian. Meluangkan waktu untuk ngobrol yang mendalam dan santai dengan dia bakal bikin kamu terbiasa jujur dan terbuka sama satu sama lain, menghargai pendapat satu sama lain, dan yang paling penting: terbiasa mendengar, bukan menceramahi.
Lakukan Hal yang Baru
Pacaran itu harusnya membuatmu jadi orang yang lebih baik dan memperluas sudut pandangmu, bukan malah bikin kamu jadi orang yang nggak berkembang. Jadi, nggak ada salahnya kalian cari kegiatan yang baru dan nggak terduga. Patungan buat jalan-jalan bareng ke tempat yang belum pernah kalian kunjungi. Iseng-iseng jalan kaki dan makan makanan yang belum pernah kalian coba. Mampir ke pameran atau konser yang tampak seru. Nongkrong bareng dengan teman-teman baru, dengarkan percakapan dan cara pikir yang beda, dan bikin hidupmu makin berwarna. Percaya deh: kamu rugi kalau kamu pacaran, tapi hidupmu begitu-begitu saja.
Selain lima aktivitas yang sudah kami sebutkan di atas, masih banyak kok cara-cara lain yang bisa bikin hubungan kamu seru. Ingat ya selama pacaran harus: aman, bertanggung jawab, dan atas persetujuan satu sama lain.
Hubungi kami di
email : dr.kefani@gmail.com
instagram : @sadarsehat
Pengunjung
496965
Your IP: 3.239.8.7