Fresh-On 2015

Penyaring Asap Fresh On 2015 Mulai Diproduksi Massal

RABU, 28 OKTOBER 2015 | 11:43 WIB

TEMPO.CO, Bandung – Ahli teknologi membran Institut Teknologi Bandung (ITB), I Gede Wenten, tengah mengembangkan alat penyaring udara berasap. Menurut Wenten, pemerintah tertarik memakai alat penyaring udara berasap tersebut. “Alat dibuat medio pekan lalu. Kini sedang diproduksi massal sebanyak 10 ribu unit,” ujarnya saat dihubungi, Selasa, 27 Oktober 2015.

Menurut dia, teknologi bernama Fresh On 2015 itu sederhana dan mudah dibuat. Namun, karena permintaannya banyak dan harus jadi segera, para pekerja kewalahan mengerjakan pesanan alat tersebut. ”Ini tidak bisa diotomatisasi,” katanya.

Produksi 10 ribu alat tersebut ditargetkan selesai dalam seminggu atau awal pekan. Alat pesanan ini dikerjakan oleh karyawan Wenten di tempat kerjanya di Cimahi serta mitra sebuah pabrik di Cibitung. ”Dana proyek menghabiskan Rp 2,5 miliar dari uang hasil patungan beberapa orang,” ujarnya.

Alat yang dibuat dalam semalam itu sudah diuji coba bersama Imam Prasodjo. Berawal dari perbincangan dengan Imam di media sosial, Wenten, yang berpengalaman 25 tahun lebih menggeluti teknologi membran, langsung menjajal alat yang dibuatnya. Sebelumnya, Wenten membuat alat penyaringan air limbah, pencuci darah, serta oli bekas. ”Penyaring udara ini yang pertama kali saya buat,” ujarnya.

Alat tersebut dibuat bagi para korban kabut asap kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Ia berharap pemerintah mendanai pembuatan alat tersebut sehingga masyarakat tidak perlu membeli alat seharga Rp 250 ribu itu.

https://m.tempo.co/read/news/2015/10/28/058713745/penyaring-asap-fresh-on-2015-mulai-diproduksi-massal

GSS Deria Raba

Berbagi Kasih di Ulang tahun Emas Pertuni

Para penyandang disabilitas, bukanlah individu yang serta merta tanpa daya dan upaya. Mereka memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan yang patut diapresiasi.

“Perkenankan saya memperkenalkan diri lagi. Saya David Paterson dan Saya Gubernur Negara Bagian New York,” ujar Paterson dalam pidato pelantikan pada 17 Maret 2008. dia adalah orang kulit hitam pertama yang menjabat sebagai Gubernur New York. Dia juga orang buta pertama yang menduduki jabatan itu di Amerika Serikat.

David Alexander Paterson (58) diangkat menggantikan Eliot Spitzer, Gubernur New York sebelumnya yang mengundurkan diri. Paterson, yang menjabat wakil gubernur, otomatis menjadi gubernur sesuai dengan konstitutsi New York. Paterson, gubernur ke-55 New York, kemudian meneruskan masa jabatan Spitzer hingga tahun 2010.

Paterson kehilangan penglihatan saat berusia tiga bulan akibat infeksi telinga yang menjalar ke saraf optic (penglihatan). Mata kirinya buta, mata kanannya bisa melihat tetapi sangat terbatas.  Namun, sepanjang karier politiknya selamat 20 tahun, kebutaannya tidak pernah dipersoalkan. Kecerdasan dan kepribadiannya yang menyenangkan mengalahkan cacat fisik yang disandangnya.

Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) menginjak usia emasnya

PERTUNI adalah organisasi kemasyarakatan tunanetra Indonesia yang didirikan oleh sekelompok tunanetra pada tahun 1966, bertujuan mewujudkan keadaan yang kondusif bagi orang tunanetra untuk menjalankan kehidupannya sebagai manusia dan warga negara Indonesia yang cerdas, mandiri dan produktif tanpa diskriminasi dalam segala aspek kehidupan dan penghidupan, sehingga kekurangan fisik yang dimiliki tidak akan menghalangi para penyandang tunanetra untuk mampu berbagi kepada masyarakat.

Turut berkontribusi dalam program pemberdayaan anggota PERTUNI, dalam rangka memperingati ulang tahun PERTUNI yang ke-50th, Minggu, 24 Januari 2016, Komunitas Sadar Sehat mengadakan bakti sosial berupa pemeriksaan kesehatan gratis dan seminar edukatif yang bertajuk “Pola Hidup Sehat dan Bijaksana, Cegah Diabetes Sejak Dini” yang diadakan di Panti Deria Raba Denpaasar.

Acara yang diikuti oleh setidaknya 80 anggota PERTUNI ini mendapatkan respon positif baik dari peserta maupun pengurus yayasan. “Kalau tidak sakit, kami biasanya tidak pernah pergi ke dokter, senang sekali selain mendapat pengetahuan, dokter-dokter dari Komunitas Sadar Sehat juga melakukan pemeriksaan gula darah gratis untuk kami semua, ternyata tidak ada keluhan, bisa saja kadar gula darah tinggi” ujar Made Kandra (55th) Ketua PERTUNI Cabang Bali.

Suasana seminar menjadi hidup dan aktif karena banyak peserta mengajukan pertanyaan kepada narasumber, mulai dari apa itu penyakit diabetes, yaitu suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah) atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi atau insulin tidak bekerja dengan baik. Oleh karena itu akan menyebabkan gula darah meningkat saat diperiksa. Ada 2 jenis tipe utama dalam Diabetes yaitu: Diabetes tipe 1 yaitu suatu keadaan dimana tubuh sudah sama sekali tidak dapat memproduksi hormon insulin. Sehingga penderita harus menggunakan suntikan insulin dalam mengatur gula darahnya. Sebagian besar penderitanya adalah anak-anak & remaja. Dan Diabetes tipe 2 yang disebabkan karena tubuh tidak memproduksi hormon insulin yang mencukupi atau karena insulin tidak dapat digunakan dengan baik (resistensi insulin). Tipe ini merupakan yang terbanyak diderita saat ini (90% lebih), sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 40 tahun, gemuk dan mempunyai riwayat diabetes dalam keluarga. Dan beberapa pertanyaan lainnya seperti bagaimana gejala diabetes, dan bagaimana kita menyikapi teknologi perkembangan obat yang sangat pesat.

Gerakan Sadar Sehat

Komunitas Sadar Sehat berdiri sejak 17 Agustus 2015, yang merupakan kumpulan anak muda yang memiliki kepedulian dan secara sukarela melakukan pelayanan, khususnya di bidang promosi kesehatan (pencegahan dan pengendalian) penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi, pendidikan pola hidup sehat, penanaman nilai-nilai kemanusiaan dan kegiatan pelestarian lingkungan hidup. Sampai saat ini Komunitas Sadar sehat terdiri dari 32 orang dari berbagai latar belakang yang mayoritas adalah pelayan kesehatan seperti dokter, perawat, dan mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat. Manfaat keberadaan kami komunitas sadar sehat adalah berusaha meringankan beban masyarakat melalui kegiatan pelayanan kesehatan yang sekaligus menjadi wadah untuk menjaring pasien yang membutuhkan bantuan yaitu dengan cara mendatangi masyarakat dan melakukan pemeriksaan kesehatan sebagai deteksi dini untuk beberapa penyakit kronis.Melalui media penyuluhan kami juga melakukan kegiatan penyuluhan pola hidup sehat dan penanaman nilai-nilai kemanusiaan terhadap anak. Dalam bidang lingkungan hidup yang sangat erat hubungannya dengan kesehatan kami juga ikut menyukseskan gerakan penanaman dan pemeliharaan pohon untuk penghijauan.

Harapan dari pertuni

Dalam acara tersebut Ketua Pertuni I Made Kandra mengatakan bahwa kami sungguh bersyukur Komunitas Sadar Sehat bersedia berkunjung dan melakukan seminar serta pemeriksaan gratis kepada PERTUNI, ini sangat bermanfaat, ternyata ada banyak hal yang harus kami benahi tentang pola hidup sehat untuk mencegah berbagai penyakit kronis. Kami berharap hal ini dapat dilakukan secara kontinyu dengan topik yang berbeda-beda, misalnya tiap 3 bulan sekali untuk menambah wawasan dan menjaga kesehatan kami secara umum.

Untuk tetap mempertahankan keberlangsungan kegaitan dari komunitas sadar sehat kami membuka kesempatan untuk bersama-sama berbagi dalam membantu sesama dengan cara membagikan informasi mengenai Gerakan Sadar Sehat melalui jaringan sosial media masing-masing, serta bisa juga berbagi tentang tempat dimana kami bisa melakukan pelayanan, kedua bias dengan turut berpartisifasi menjadi sukarelawan pada acara pelayanan yang kami lakukan dan yang ketiga dengan menjadi donator dari kegiatan yang sedang dan akan di lakukan oleh Komunitas Sadar Sehat. Untuk info lebih lengkap silakan kunjungi www.sadarsehat.org atau di email ke dr.kefani@gmail.com

Pertuni 1 Pertuni 2

1

Seminar dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk Penerima Manfaat di Mahatmiya Tabanan

“Ketika kau terlibat dalam pekerjaan mulia, kemampuanmu untuk mencari rejeki bertambah seratus kali lipat” (Atharva veda 3.24.5)

Sungguh bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Komunitas Sadar Sehat kesempatan menyelanggarakan seminar dan pemeriksaan kesehatan gratis untuk penyandang tuna netra di Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Mahatmiya, Kediri Tabanan Bali pada tanggal 22 Mei 2016.

PSBN Mahatmiya yang berdiri pada tahun 1957 awalnya diberi nama Yayasan Pendidikan Dria Raba “Panti Guna Dria Raba” dan baru sejak tahun 1985 berubah nama menjadi Mahatmiya, yang  merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial Republik Indonesia di bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan (ODK). PSBN Mahatmiya bertugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas agar mampu mandiri sehingga dapat mengimplementasi hak-hak serta meningkatan kesejahteraan ODK melalui rehabilitasi sosial, baik di dalam maupun di luar panti. ODK yang belum atau tidak memungkinkan untuk diberikan rehabilitasi sosial di dalam panti maka akan dilayani di luar panti (outreach services), mereka selanjutnya disebut “penerima manfaat”. Adapun PSBN Mahatmiya Bali memiliki jangkauan pelayanan meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Pada kesempatan tersebut Komunitas Sadar Sehat melayani sebanyak 40 orang penerima manfaat yang tinggal di PSBN Mahatmiya. Kegiatan diawali dengan bincang sehat dengan topik “Cegah Bahaya Kencing Manis dengan Pola Hidup Sehat”. Peserta tampak antusias dan aktif bertanya dalam sesi diskusi. Beberapa pertanyaan yang diajukan seperti; apakah benar stress dapat memicu timbulnya kencing manis, apakah hanya orang gemuk dan hobi makan saja yang bisa terkena kencing manis, mengapa kencing manis bisa dialami oleh anak kecil, apakah benar pengobatan kencing manis adalah seumur hidup, dan bagaimana cara mencegah supaya kencing manis tidak menimbulkan penyakit komplikasi seperti sakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan luka borok.

Ibu Retno sebagai perwakilan PSBN Mahatmiya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian generasi muda terhadap sesama, “Ini kali pertama kami didatangi oleh Komunitas Sadar Sehat, dan kegiatan ini benar-benar menambah pengetahuan kami (masyarakat umum) tentang penyakit-penyakit kronis yang banyak berkembang di masyarakat. Kami berharap komunitas seperti dapat terus berjalan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu menjalankan pola hidup sehat.”

Komunitas Sadar Sehat berdiri sejak 17 Agustus 2015, merupakan kumpulan anak muda yang memiliki kepedulian dan secara sukarela melakukan pelayanan, mencoba meringankan beban pemerintah terutama di bidang kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup. Sampai saat ini Komunitas Sadar sehat terdiri dari 35 relawan dari berbagai latar belakang yang mayoritas adalah pelayan kesehatan seperti; dokter, perawat, dan mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat, semuanya berusia muda.

Kefani selaku koordinator komunitas menjelaskan bahwa sumber dana kegiatan sosial yang dilakukan selama ini adalah kebanyakan dari intern anggota komunitas. “Kami percaya, rejeki pasti selalu datang, tinggal bagaimana kita mensyukurinya dan menyisihkannya untuk kemanusiaan. Ber-derma membuat kami bahagia.”

Komunitas Sadar Sehat hingga kini telah melakukan 24 kali pelayanan hampir di seluruh kabupaten di Bali dengan jumlah penerima manfaat mencapai lebih dari 1000 orang. “Kami terbuka untuk menerima dukungan dalam bentuk apa pun, baik  donasi untuk kegiatan pelayanan, tenaga relawan, ide, saran maupun kritik untuk perbaikan. Semoga dapat menginspirasi yang lain untuk selalu peduli dengan lingkungan sekitar, sesuai kapasitas dan profesi kita masing-masing,” tambahnya.

Pelayanan Komunitas Sadar Sehat di PSBN Mahatmiya Tabanan didukung peliputannya oleh Bali TV. Informasi lebih lanjut mengenai Komunitas Sadar Sehat, dapat diperoleh melalui www.sadarsehat.org.

 Liputan Craddha Mahatmiya Liputan Craddha Mahatmiya